SAMARINDA- Dr. Ir. Ibrahim, M.P Ketua UPA Sumber Daya Hayati Hutan Tropis Lembap (UPA SDHHTL) /Pusrehut Universitas Mulawarman tawarkan pengembangan kebun Kayu energi baru terbarukan berbasis pohon Kaliandra Merah dalam rangka pemanfaatan lahan kritis pascatambang batubara disampaikan ketika menjadi narasumber workshop “Prospek Pengembangan Bisnis Biomassa di Provinsi Kalimantan Timur” dilaksanakan Yayasan Mitra Hijau (YMH) pada Rabu, 22 Oktober 2025 bertempat Bertempat di Hotel Aston Jl. Pangeran Hidayatullah, Kota Samarinda.
Ibrahim menjelaskan kalau dilihat dari pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang didominasi sektor pertambangan yakni batubara yang memiliki resiko terhadap lingkungan, risiko fluktuasi harga, kemudian pada titik tertentu kita harus memiliki kesadaran bahwa energi batubara bukan energi bersih, maka kita menumbuhkan energi alternatif baik energi Hijau maupun energi biru. Energi Hijau bersumber dari biomassa (tanaman) dan Energi biru bisa energi seperti angin, air, sinar matahari. Kedepannya kita tidak hanya tergantung pada energi fosil (batubara) yang tidak dapat diperbaharui. Kita memikirkan yang paling aktual yaitu energi biomassa yang bersumber dari hutan tanaman energi, sehingga membangun ekonomi yang berkelanjutan dan keramahan lingkungan.
"Secara hukum keberadaan lahan kritis pascatambang tersebut adalah merupakan kewajiban dari pemegang (Ijin Usaha Pertambangan) untuk melakukan kegiatan reklamasi (penataan lahan dan revegetasi) . Kegiatan tersebut sudah diatur dalam berbagai peraturan pemerintah dan tercantum pada Dokumen Lingkungan dari pemilik IUP (Ijin Usaha Pertambangan) bersangkutan. Dokumen tersebut antara lain: Dokumen AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) yang dijabarkan dalam dokumen RR (Rencana Reklamasi) dari perusahaan tersebut."
“Potensi Pemanfaatan lahan kritis pascatambang batubara bagi pengembangan kebun kayu energi baru terbarukan misalnya berbasis Kaliandra Merah."
“Calliandra calothyrsus merupakan jenis pohon serba guna yang populer karena mudah ditanam, cepat tumbuh dan bertunas kembali setelah dipangkas berulang kali”
“Kegunaan sebagai Bahan sebagai bahan baku pallet energi (4720 cal/g), Budidaya Lebah madu (Hal ini karena dapat berbunga sepanjang tahun, Madu yang dihasilkan banyak diminati oleh konsumen karena memiliki warna terang kuning kehijauan serta aroma yang harum”
“Kaliandra (Calliandra calothyrsus). merupakan hijauan leguminosa pohon yang dapat dijadikan alternatif pakan ternak dan dikenal sebagai bahan pakan sumber protein.” Tegasnya
Pada Workshop Kali Ini Menghadirkan tiga hhli (1) Dr. Ir.S. Milton Pakpahan, MM,CERG. Ketua Umum Masyarakat Energi Biomassa Indonesia ( MEBI) Topik Model Bisnis dan Peluang Investasi dalam pengembangan Ekonomi Biomassa di Kalimantan timur. (2) Widi Pancono Wakil Ketua MEBI Topik Peluang, Tantangan, Dan Pembelajaran Bisnis Biomassa Di Indonesia dan Dr. Ir. Ibrahim, M.P Ketua UPA Sumber Daya Hayati Hutan Tropis Lembap (UPA SDHHTL) /Pusrehut Universitas Mulawarman Topik Potensi Pemanfaatan Lahan Kritis Pascatambang Batu Bara Bagi Pengembangan Kebun Kayu Energi Baru Terbarukan Berbasis Kaliandra Merah
Workshop dibuka Dicky Edwin dari Yayasan Mitra Hijau dan menghadirkan/mengundang Forum CSR Kaltim, Instansi Pemerintah Terkait, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia,, Akademisi (Universitas Mulawarman, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, Politeknik Negeri Samarinda, Universitas 17 Agustus Samarinda), Yayasan Bioma, Kawal Borneo Community Foundation dan Yayasan Titian Lestari.
@2025-Jul